AKBP Victor M. T. Silalahi, SH, MH : "Jangan Biarkan Bibit Radikalisme Tumbuh Di Sekitar Kita, Jangan Saling Menyalahkan Lebih Baik Bersatu Cegah Paham Radikalisme Berkembang"

AKBP Victor M. T. Silalahi,  SH, MH :

Tribratanewssumbatimur.com – Menyikapi kejadian rusuh Napiter dengan Polri di Mako Brimob yang menyebabkan gugurnya Pejuang Polri, Insiden aksi bom bunuh diri pada tiga gereja di kota Surabaya dan di Polrestabes Surabaya,  Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M. T. Silalahi,  SH, MH melaksanakan kegiatan Talk Show di Radio Max 96,9 Fm yang mengusung tema Wawasan Kebangsaan, Selasa (14/5/18) malam.

Dengan suasana santai dan candaan ringan, wawancara dipandu langsung penyiar Radio Max 96,9 Fm Bung Vito.

" Dengan situasi saat ini ada beberapa kejadian aksi terorisme mungkin bapa bisa jelaskan kira-kira berapa jumlah kasus terorisme yang ditangani Polri?

“ kita ketahui dan lihat bersama bahwa saat sekarang di medsos maupun tv ada kegiatan aksi teror yang dilakukan oleh kelompok terorisme. Pada 2016, tersangka kasus terorisme sebanyak 163 orang. Sementara pada 2017, meningkat jadi 172 orang dan sebanyak 18 anggota kepolisian menjadi korban dari berbagai tindak pidana terorisme. Empat di antaranya meninggal dunia, sementara 14 lainnya luka-luka pada tahun 2017,” kata Kapolres.

Lanjutnya “ paham Takfiri mengajarkan para teroris untuk menyerang 2 kelompok yakni Kafir Harbi dan Kafir Hardimi. Sampai saat ini NKRI masih berdiri tegak karena berlandaskan Pancasila sebagai dasar Negara.

" Berkaitan dengan penyerangan teroris saat ini sebernarnya apa yang menyebabkan hal itu terjadi?

“ salah satu penyebab kejadian tersebut yakni banyak penangkapan pelaku teroris yang dilakukan oleh Densus 88 dan aksi penyerangan di Rutan Mako Brimob oleh Napiter engan perioritas penyerangan yang dilakukan oleh teroris yakni Mako Polri, anggota Polri dan tempat - tempat ibadah,” imbuh Kapolres.

" Bagaimana paham radikal bisa berkembang?  Apa langkah yang diambil oleh Polri untuk mencegah hal ini?

“ terorisme merupakan puncak dari intoleransi yang bermula dari pikiran - pikiran intoleran dan bertransformasi. Perang melawan teroris sesungguhnya adalah bagaimana memenangkan simpati publik yaitu publik tidak mentolerir teroris karena negara kita negara demokrasi, “ jelas Kapolres.

“ 4 Pilar kebangsaan yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang – Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati yang perlu dipertahankan, 4 pilar tersebut yang bisa membuat negara kita teguh sampai saat in,” pungkas Kapolres.

“ Polri perlu dukungan masyarakat untuk menjaga kamtibmas, laporkan setiap gangguan ataupun ancaman yang terjadi, bersama kita bergandengan tangan untuk mewujudkan situasi yang aman dan kondusif di wilayah Sumba Timur serta bangun opini bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang nyaman yang tidak takut akan ancaman teror dan propoganda yang dibuat oleh teroris,” tandas Kapolres.

“ masyarakat harus berperan aktif menjaga keamanan dilingkungannya yakni dengan dengan mengaktitkan kembali siskamling dalam hal ini Pos Kamling. Manfaat Pos Kamling sangat besar salah satunya dapat menerunkan angka kriminalitas,” lanjut Kapolres.

" terkait perkembangan saat ini medsos, bagaimana cara penggunaan medsos dengan baik bagi masyarakat Sumba Timur?

“ penggunaan Medsos sudah diatur dalam undang - undang yakni uu ITE, Apabila kita tidak menggunakan medsos dengan bijak dapat dipidana. Segala sesuatu harus dicek kebenarannya sebelum di share serta harus ada data dan fakta yang akurat,  gunakanlah medsos dengan sehat,” ujar Kapolres.

“ jangan biarkan bibit radikalisme tumbuh di sekitar kita,  dari pada kita saling menyalahkan lebih baik kita bersatu padu mencegah dan tidak memberi tempat untuk paham radikalisme berkembang,” seru Kapolres.

" apa pesan bapak Kapolres diakhir acara ini?

“ bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan memiliki sumber kekayaan bangsa,  mari kita bersama menjaga warisan bangsa tersebut dengan tidak membedakan Suku,  Agama dan Ras serta junjung rasa nasionalisme tinggi. Setiap opini atau ujuran kebencian ataupun Berita Hoax dapat memunculkan dampak yang sangat luas, situasi ini terkadang dapat dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang ingin memecah belahkan persatuan dan kesatuan,” tandas Kapolres

“ pesan kami kepada pemerintah daerah agar lebih memfokuskan kegiatan - kegiatan positif yang dapat menangkal paham - paham radikalisme sejak dini untuk mencegah bangkitnya sel tidur teroris sejak dini,” tutup Kapolres.

*g26*