AKBP Victor Silalahi, SH, MH : Sebagai Orang Beriman, Dengan Kasih Kita Harus Membawa Kedamaian Dimanapun Kita Berada "

AKBP Victor Silalahi, SH, MH : Sebagai Orang Beriman, Dengan Kasih Kita Harus Membawa Kedamaian Dimanapun Kita Berada

Tribratanewssumbatimur.com – "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kalau seorang tidak dapat memberi rasa ataupun kegunaan (fungsi) dalam dunia ini maka kita berpotensi akan dibuang dan tidak akan digunakan lagi.

Penggalan ayat Alkitab Perjanjian Baru yakni Matius 5 : 13 tersebut dibacakan Kapolres Sumba Timur Victor M. T.  Silalahi,  SH,  MH saat hadir GBI Kambatatana,  Desa Kambatatana,  Kecamatan Pandawai,  Kabupaten Sumba Timur sebagai pembawa firman (Khotbah), Minggu (20/5/18) pagi.

Dengan judul Garam dan Terang Dunia, Kapolres menyampaikan bahwa hidup manusia diumpamakan seperti garam, kita dapat melihat bahwa jika garam itu menjadi hambar maka akan dibuang dan tidak akan digunakan lagi. Dunia ini jika kita masih bisa berfungsi maka kita akan terus digunakan.

“ salah satu contoh bisa kita lihat dalan dunia Sepakbola ada 23 pemain yang dipilih menjadi satu Tim tetapi hanya 11 pemain yang dimainkan.  Sama seperti sebuah perusuhaan ketika dinyatakan akan bangkrut,  maka mereka akan membuang (PHK) karyawan yang tidak dipakai atau tidak berguna. Maka dari itu seseorang harus mempunyai fungsi dalan dunia ini agar jangan dibuang dan diabaikan,” ujar Kapolres.

“ banyak orang yang tidak memahami bahwa ia diciptakan untuk menjadi garam yang memberi rasa dalam dunia ini, sehingga mereka terjebak dan melakukan perbuatan negatif. Setiap manuisa diberikan talenta oleh TUHAN untuk menjadi berkat bagi orang lain, janganlah kita menutup diri dari dunia,” imbuh Kapolres.

“ TUHAN melihat dan menilai seseorang dari hati sedangkan manusia hanya melihat penampilan dan fisik seseorang. Jangan mudah menghakimi seseorang dengan tampilan luar seseorang seperti yang tertulis dalam Kitab 1 Samuel 16 : 7 yang berbunyi Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Kapolres juga menyampaikan bahwa sebagai orang Kristen hidup harus relevan dan mudah dipahami dan dicerna oleh manusia. Kalau kita tidak memberikan keuntungan bagi dunia ini maka kita akan dibuang.

“ waktu seseorang hidup dalam dosa,  seseorang akan cenderung melakukan perbuatan dosa sebaliknya jika seseorang sudah hidup dalan TUHAN ia akan terus melakukan hal yang lebih untuk memuliakan nama TUHAN. Selama kita hidup di dunia ini kita harus mempunyai nilai yang tinggi yaitu sebagai garam dan terang dunia karena kekekalan yang kita terima yaitu saat kita hidup didunia dan menerima TUHAN YESUS sebagai Juruselamat kita,” pungkas Kapolres.

Lanjutnya “ seorang yang memilki tujuan yang jelas,  hidupnya akan tenang dan tidak akan mudah dibelokan dan dipengaruhi oleh tekanan hidup dunia justru sebaliknya ia yang akan mempengaruhi orang. Banyak orang sekarang yang hidup dengan copy orang lain dan tidak mau menjadi diri sendiri sehingga ia tidak menjadi berkat bagi orang lain. Kalau kita hidup dengan kepalsuan, maka kita tidak akan menjadi teladan bagi orang lain.

Diakhir penyampain firman Kapolres mengatakan bahwa saat ini dengan adanya perkembangan medsos,  semua orang mempunyai suara. Ada banyak kasus ujaran kebencian dan berita hoax yang dengan mudahnya disebarkan tanpa diketahui kebenarannya yang bertujuan untuk memecah belahkan anak bangsa.

“ sebagai orang beriman, dengan kasih kita harus membawa kedamaian dimanapun kita berada,” tutup Kapolres.

Kegiatan Polisi Beriman merupakan salah satu program terobosan kreatif Polres Sumba Timur yang mengedepankan anggota Polres Sumba Timur untuk turut mengambil bagian dalam kegiatan keagamaan di masing - masing agama.

*g26*