Jadi Nara Sumber Dalam Dialog Wawasan Kebangsaan, Kapolres Sumba Timur Tegaskan Netralitas Polri Dalam Pilkada

Jadi Nara Sumber Dalam Dialog Wawasan Kebangsaan, Kapolres Sumba Timur Tegaskan Netralitas Polri Dalam Pilkada

Tribratanewssumbatimur.com – Pemerintah Kabupaten Sumba Timur menggelar kegiatan Dialog Wawasan Kebangsaan dengan tema “ Melalui Dialog Wawasan Kebangsaan Kita Ciptakan Suasana Yang Kondusif, Aman Dan Damai Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Tahun 2018" serta sub tema "Stop Konflik dan Golput, Mari Kita Sukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Tahun 2018 yang Berkualitas dan Bermartabat di Kabupaten Sumba Timur" di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Rabu (31/1/18) pagi.

Kegiatan tersebut menghadirkan Narasumber yaitu Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M.T. Silalahi, SH, MH, Ketua KPU Kabupaten Sumba Timur Ir. Robert Gana, M.Si dan Komisioner PANWASLU Kabupaten Sumba Timur yang membidangi Hukum dan Penindakan Pelanggaran (HPP) Deny Harakay, M.Th yang dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, SKPD, FKUB, Perwakilan Partai Politik, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Organisasi Masyarakat, Organisasi Kepemudaan dan Pers.

Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M.T. Silalahi, SH, MH materi tentang perkiraan titik kerawanan dan jumlah personil yang dilibatkan dalam pengamanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Tahun 2018, mengatakan bahwa dalam masa Pilkada ini masyarakat dipolarisasi secara legitimasi namun yang perlu diantisipasi berkembangnya primordialisme atau politik identitas.

Kapolres juga mengatakan bahwa tujuan pengamanan yang dilakukan Polri, agar pelaksanaan Pilkada berjalan dengan aman, lancar dan demokratis.

“ tiga indikator keberhasilan Pilkada yaitu tingkat partisipasi tinggi, setiap tahapan berjalan aman, dan tingkat pelanggaran atau sengketa rendah. Pilkada Serentak 2018 merupakan batu loncatan menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019,” ujar Kapolres

“ kerawanan utama Pilkada Serentak antara lain adalah Partai Pemerintah vs Partai Oposisi, Politik Identitas, Black Campaign, dan Money Politic, untuk itu strategi yang diterapkan Polri dalam menghadapi Pilkada serentak yaitu proaktif prevention dan represif koersif,” jelas Kapolres.

“ menghadapi Pilkada serentak Polres Sumba Timur telah memetakan 11 indikator kerawanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Tahun 2018, pengamanan akan melibatkan 1362 petugas yang terdiri Polri dan TNI serta Linmas,” terang Kapolres

Baca Juga : Kapolres Sumba Timur : Berdayakan Masyarakat Untuk Membantu Tugas Polri Dilapangan

Lanjutnya “ Kegiatan Kepolisian yang ditingkatkan dilakukan oleh Polres Sumba Timur kepada Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Politik sebagai upaya untuk mendinginkan situasi yang ada,” imbuh Kapolres.

Kapolres juga menegaskan bahwa Polri dalam hal ini Polres Sumba Timur tetap bersikap netral dalam Pilkada untuk menjaga stabilitas situasi yang aman dan tertib.

“ Polri tetap bersikap netral dan tidak berpihak kepada kontestan pemilu manapun, sehingga pengamanan proses pemilu bisa berjalan dengan baik karena Netral merupakan syarat utama bagi Polri untuk bisa menjaga situasi tetap aman dan kondusif,” tutr Kapolres.

(pc26)