Polres Sumba Timur kawal kegiatan aksi bela NKRI dan penyalaan 1000 lilin

Polres Sumba Timur kawal kegiatan aksi bela NKRI dan penyalaan 1000 lilin

Tribratanewssumbatimur.com Polres Sumba Timur menurunkan kekuatan penuh untuk mengawal kegiatan aksi seribu lilin mendukung keadilan untuk Ahok dan mendukung keutuhan NKRI yang diselenggarakan oleh forum masyarakat sumba peduli NKRI, Rabu (17/5/17) bertempat di Lapangan Matawai, Kota Waingapu, Sumba Timur pukul 16.30 Wita.

Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M. T. Silalahi, SH, MH melalui Kabag Ops AKP Anthonius Mengga mengatakan selain personel polres kegiatan pengamanan di bantu 1 Peleton Brimob Subden 3 Den A Pelopor Sumba dan 1 Peleton Banser selain iitu Polres juga menerunkan tim negosiator yang dipimpin oleh Kasat Binmas, tim raimas dan kendaraan water cannon yang disiagakan disisi lapangan Matawai.

“Personel  polres yang diturunkan sebanyak 209 orang, Brimob 13 orang yang ikut melaksanakan pengamanan sedangkan 40 orang siaga di Mako Brimob dan ditambah 1 peleton Banser,” kata Kabag Ops

[caption id="attachment_4894" align="aligncenter" width="900"] maassa memenuhi lapangan Matawai, Sumba Timur (doc humas)[/caption]

Ribuan massa dari berbagai elemen dari kabupaten Sumba Timur dan Sumba Barat berkumpul dilapangan Matawai untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan aksi seribu lilin mendukung keadilan untuk Ahok dan mendukung keutuhan NKRI mulai dengan ditandai nyanyikan lagu Indonesia Jaya dan lagu perjuangan lainnya .

Kegiatan diisi dengan renungan religius kebangsaan yang dibawakan ketua umum panitia oleh Pdt. Alfred Samani, S.Th. Dalam renungan yang disampaiakanPdt. Alfred Samani, S.Th mengemukakan aksi damai yang dilakukan merupakan murni untuk mempertahankan keutuhan NKRI dan mendukung keadilan yang sebenar-sebenarnya untuk menjadi Way Of Life dalam berbangsa dan bertanah air.

[caption id="attachment_4895" align="aligncenter" width="900"] 5 orang perwakilan pemuka agama yakni Kristen, Muslim, Katolik, Hindu dan Budha memimpin doa bersama[/caption]

5 orang perwakilan pemuka agama yakni Kristen, Muslim, Katolik, Hindu dan Budha memimpin doa bersama untuk keutuhan NKRI. Dalam kegiatan tersebut para tokoh dari berbagai elemen menyampaikan orasinya yang pada intinya

Dalam sambutan yang disampaikan terima kasih kepada pihak dan yang terkait , menyampaikam arti pentingnya persatuan serta perbedaan yang harus disikapi dengan landasan agama dengan saling mengasihi dan saling menghormati menyatakan menolak radikalisme dan menolak proses hukum yang tidak memihak yang kepada masyarakat kecil serta mengajak masyarakat untuk bersatu dan mengangkat nasionalisme NKRI harga mati serta menolak kelompok yang mengatasnamakan agama.

Dalam kegiatan tersebut para tokoh yang hadir menyampaikan petisi dibacakan I Komang Adyana berbunyi :

  1. Mendukung pemrintahn JOKO WIDODO dan Jajaran.
  2. Mendukung keutuhan NKRI, PANCASILA, DAN UUD 1945 serta Kebhinekaan.
  3. Mendukung penegakan Hukum dan Keadilan yang sama buat semua anak bangsa.
  4. Menolak Radikalisme dan intoleransi di bumi NKRI.
  5. Meminta pemerintah membubarkan  ormas ormas yang menolak pancasila sebagai dasarnya.
[caption id="attachment_4896" align="aligncenter" width="900"] doc humas[/caption]

Petisi tersebut kemudian di tanda tangani oleh perwakilan dari 5 agama di kabupaten Sumba Timur dan oleh ketua panitia langsung di serahkan kepada Bupati dan di saksikan oleh ketua DPRD kabupaten Sumba Timur

Kegiatan ditutup dengan  penyalaan lilin dan pelepasan balon ke udara yang di tutup dengan doa dan dilanjutkan dengan pembagian makanan oleh panitia terhadap peserta.

Setelah pelaksanaan kegiatan tersebut, Kapolres Sumba Timur memimpin apel konsolidasi akhir di lokasi lapangan Matawai. (pc26)