Apel Siaga 1, Kapolres Sumba Timur : Ideologi Pancasila merupakan fakta sejarah yang perlu kita junjung tinggi sebagai pemersatu bangsa

Apel Siaga 1, Kapolres Sumba Timur : Ideologi Pancasila merupakan fakta sejarah yang perlu kita junjung tinggi sebagai pemersatu bangsa

Tribratanewssumbatimur.com – Kepolisian Resor Sumba Timur melaksanakan apel siaga 1 yang dipimpin langsung oleh Kapolres Sumba Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Viktor M.T. Silalahi, SH. MH bertempat di lapangan apel Mapolres Sumba Timur, Kamis (25/5/17) pukul.09.30 Wita.

Mengawali arahannya, Kapolres mengajak seluruh peserta apel untuk mengheningkan cipta menghormati arwah anggota Polri yang menjadi korban bom bunuh diri yang terjadi di terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, Rabu (24/5/17) malam.

Dalam arahannya Kapolres Sumba Timur Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Viktor M.T. Silalahi, SH.MH menyampaikan bahwa apel siaga satu dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kesiapan kita dalam menghadapi aksi terorisme yang ingin menguasai bangsa kita melalui ancaman bom bunuh diri seperti yang marak terjadi akhir-akhir ini.

“ Ideologi Pancasila merupakan fakta sejarah yang perlu kita junjung tinggi dan merupakan pemersatu terhadap keberagaman yang ada. Keberagaman adalah ciptaan, kehendak dan anugerah Tuhan untuk itu menjadi tanggungjawab moral kita bersama untuk menjaga dan memeliharanya karena keberagaman merupakan keindahan,” ujar Kapolres

“ Paralel dengan penegakan hukum pidana terorisme, perlawanan terhadap aksi terorisme, harus dimulai dari elemen-elemen yang paling kecil seperti keluarga, lingkungan, sekolah, dan lain-lain dengan meningkatkan ketahanan keluarga, ketahanan sekolah, dan ketahanan sosial sehingga kita memiki kepekaan atas segala potensi aksi-aksi destruktif yang keji itu,” kata Kapolres

“ Terorisme adalah puncak dari intoleransi yang bermula dari pikiran-pikiran intoleran dan bertransformasi menjadi tindakan intoleran-radikal dan berujung pada tindakan teror. Oleh karena itu tindak pidana terorisme harus diatasi secara komprehensif dari hulu ke hilir. Karena hulu terorisme adalah intoleransi, maka aneka tindak pidana yang kontributif mempercepat transformasi intoleransi menuju terorisme merupakan bagian penindakan yang juga harus memperoleh prioritas penegak hukum, “ imbuhnya

“ Salah satu cara untuk kembali kepada jati diri bangsa kita adalah dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi bangsa yang diperoleh melalui kontrak yang sudah disumpah dengan pertumpahan darah oleh para Pahlawan sehingga kita dapat berdiri tegak seperti saat ini, “ jelasnya

Lanjutnya “ Perubahan paham tidak akan terjadi bila kita Polri sebagai pemersatu bangsa bergandengan tangan bersama masyarakat lakukan pendekatan kepada tomas,toga,toda dan berikan himbauan dan penyuluhan kepada masyarakat,”

Dalam arahannya Kapolres juga menjelaskan bahwa Polri adalah target utama teroris untuk itu setiap pos-pos pengamanan harus diperkuat terutama Pos Lalulintas, dan perketat penjagaan mako maupun objek vital dengan perlengkapan senjata yang ada.

“ Tingkatkan kewaspadaan agar yang melaksanakan pengamanan terbuka atau berseragam yang dibackup oleh yang berpakaian non seragam dan dalam operasi pekat agar dikendalikan dan dilaksanakan secara maksimal dan jangan sampai ada anggota yang terlibat,” serunya

Kapolres juga memerintahkan agar miras, narkoba, prostitusi, curat, curas, curanmor, curnak dan arus barang masuk maupun keluar di dermaga menjadi sasaran utama pelaksanaan operasi pekat kali ini.

Diakhir arahannya, Kapolres mengajak seluruh personel Polres Sumba Timur untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan sehingga dalam melaksanakan tugas ada perlindungan Tuhan, mengembalikan harkat dan martabat bangsa kita yang sudah tercabik cabik akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan paham radikalisme yang tidak sesuai dengan paham bangsa kita. (naijeste/pc26)