Yayasan Iman Pengharapan dan Kasih: Pengabdian Aipda Yanrus dan Istri untuk Anak-Anak Terpencil di Sumba

Yayasan Iman Pengharapan dan Kasih: Pengabdian Aipda Yanrus dan Istri untuk Anak-Anak Terpencil di Sumba
Anak-anak Yayasan Iman Pengharapan dan Kasih. Dok. Humas Res ST.

Tribratanewsst.com_ Di ujung utara Pulau Sumba, tepatnya di daerah yang terletak cukup jauh dari keramaian, berdiri sebuah lembaga yang menjadi harapan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang keluarga yang membutuhkan. 

Yayasan Iman Pengharapan dan Kasih, yang terletak di Desa Tana Mbanas, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah, dikelola oleh Aipda Yanrus Pake, seorang anggota Polres Sumba Timur, bersama sang istri, Cristina Sihombing, S.Pd. 

Pasangan suami-istri ini telah memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat setempat dengan mengabdikan hidup mereka untuk merawat dan mendidik anak-anak yang kurang beruntung, memberikan mereka peluang yang lebih baik untuk masa depan.

Yayasan ini terletak sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Waingapu dan 3 jam perjalanan dari Kota Waikabubak, sebuah perjalanan yang cukup jauh dan penuh tantangan. 

Meskipun berada di lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau, Yayasan Iman Pengharapan dan Kasih tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak yang tinggal di sana. 

Saat ini, yayasan ini mengasuh 154 anak-anak, yang sebagian besar berasal dari keluarga yang kurang mampu atau bahkan terabaikan. Anak-anak ini diberikan tempat tinggal, pendidikan, dan perhatian yang penuh kasih sayang, yang menjadikan yayasan ini lebih dari sekadar panti asuhan.

Tidak hanya sekadar memberikan perlindungan dan tempat tinggal, Yayasan Iman Pengharapan dan Kasih juga fokus pada pendidikan anak-anak asuhnya. Mereka telah mendirikan sekolah yang meliputi Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kompleks yayasan itu sendiri. 

Dengan adanya sekolah ini, anak-anak yang tinggal di yayasan tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh untuk memperoleh pendidikan, yang sering kali menjadi hambatan besar bagi anak-anak di daerah terpencil. 

Sekolah ini memiliki 24 orang pengajar, yang sebagian besar adalah alumni panti asuhan yang sebelumnya juga pernah merasakan manfaat dari yayasan ini. Kini, mereka kembali untuk berbagi ilmu dan mengabdi, mendidik generasi penerus dengan penuh dedikasi.

Saat ini, yayasan ini sedang  menyekolahkan 34 murid di tingkat Taman Kanak-Kanak, 107 murid di tingkat Sekolah Dasar, dan 150 murid di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Selain itu, ada 9 siswa yang sedang melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas dan 13 orang yang tengah kuliah. 

Ini menunjukkan bahwa meskipun berada di lokasi yang terpencil, yayasan ini telah mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak yang membutuhkan, dan mereka berusaha agar anak-anak tersebut dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi, membuka peluang yang lebih baik untuk masa depan mereka.

Visi yayasan ini sangat mulia, yaitu “Menjangkau, melayani, mendidik, dan membina anak-anak yang membutuhkan dengan berlandaskan kasih Kristus, sehingga mereka menjadi mandiri dan berkat bagi sesama.” 

Dengan visi ini, pasangan Aipda Yanrus Pake dan Ibu Cristina Sihombing berharap anak-anak yang dibimbing di yayasan ini tidak hanya mendapatkan pendidikan yang baik, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang memiliki karakter yang kuat, mandiri, dan peduli terhadap sesama. 

Kapolres Sumba Timur AKBP E. Jacky T. Umbu Kaledi,  dan Kapolres Sumba Barat AKBP Hendra Dorizen, menyempatkan diri untuk melakukan silaturahmi ke Yayasan Iman Pengharapan dan Kasih, pada selasa 18 Februari 2025. 

Dalam kesempatan tersebut, AKBP E. Jacky memberikan apresiasi tinggi kepada Aipda Yanrus Pake dan Ibu Cristina Sihombing atas dedikasi mereka dalam mengelola yayasan ini dan memberikan dampak positif bagi anak-anak yang membutuhkan.

“Saya sangat mengapresiasi ini, paling tidak apa yang bisa dilakukan di lingkungan kita, kita lakukan. Besar atau kecil, semuanya akan bernilai sama. Kira-kira, seperti inilah yang bisa kita angkat, sehingga menunjukan bahwa sekalipun kita berada di daerah yang jauh dan tidak termonitor oleh pusat, kita masih mampu untuk berbuat, walaupun itu terbatas,” ujar AKBP E. Jacky dengan penuh rasa bangga.

Kapolres Sumba Timur juga menekankan pentingnya memberikan kontribusi positif untuk masyarakat, meskipun berada di tempat yang terpencil.

Apresiasi yang diberikan oleh Kapolres ini menjadi bukti nyata bahwa setiap usaha, sekecil apapun, memiliki arti besar dalam memberikan perubahan bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang membutuhkan. _052