Polres Sumba Timur Terus Gemakan Sosialisasi Dan Himbauan Pencegahan dan Dampak Kebakaran Hutan

Polres Sumba Timur Terus Gemakan Sosialisasi Dan Himbauan Pencegahan dan Dampak Kebakaran Hutan

Tribratanewssumbatimur.com Himbaun pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus digemakan oleh Polres Sumba Timur dan jajarannya, berbagai komponen masyarakat terus disambangi oleh personel Polres Sumba Timur baik itu melalui Satbinmas, Polsek jajaran dan Bhabinkamtibmas.

Dikutip dari webside resmi Pemda Sumba Timur, jumlah lahan hutan  di Kabupaten Sumba Timur terdiri atas, Hutan Produksi tetap yang menurun luasnya menjadi 20.929,59 Ha dari luas tahun sebelumnya. Hutan Produksi terbatas meningkat luasnya dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 15.231,1 Ha ditahun 2012 menjadi 84.842,94 Ha ditahun 2013. Begitupun halnya dengan hutan yang dapat di konversi, dari 58.422,58 Ha ditahun 2012 meningkat menjadi 65.119,30 Ha ditahun 2013. Realisasi luas lahan reboisasi pada tahun 2013 sesuai dengan yang ditargetkan yaitu 25 Ha. Pembuatan lahan penghijauan baru sebesar 75 Ha ditahun 2013 dengan pemeliharaan sebesar 100 Ha. Untuk Luas Land Use (penggunaan lahan lainnya diluar hutan negara) tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya yaitu 1.120 Ha.

[caption id="attachment_7386" align="aligncenter" width="932"] Himbauan pencegahan Karhutla di SMA Negeri 1 Kambera (Dok. Humas resST)[/caption]

Baca Juga : Sambangi SDM Wanga, Bripka Yanrus Sosialisasikan Dampak Kebakaran Hutan

Baca Juga : Spanduk Himbaun Menggunakan Bahasa Daerah, Satbinmas Polres Sumba Timur Ajak Masyarakat Cegah Kebakaran Hutan

Dengan wilayah hutan yang cukup luas tersebut, Polres Sumba Timur mencoba untuk mensosialisasikan dampak kebakaran hutan yang dapat mengangu aktivitas sehari-hari, mempengaruhi produktivitas dan penghasilan, Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan, Kebakaran hutan akan memusnahkan sebagian spesies dan merusak kesimbangan alam sehingga spesies-spesies yang berpotensi menjadi hama tidak terkontrol, Terganggunya kesehatan, Tersedotnya anggaran negara karena setiap tahunnya diperlukan biaya yang besar untuk menangani (menghentikan) kebakaran hutan, Meningkatnya bencana alam, Hilangnya sejumlah spesies, Penurunan kualitas air dan pemanasan global.

[caption id="attachment_7387" align="aligncenter" width="931"] Penggunaan bahasa daerah dalam Himbauan pencegahan Karhutla di Kecamatan Karera (Dok. Humas resST) [/caption]

Diadakannya sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan tersebut, diharapkan masyarakat lebih bijak dan ikut melestarikan hutan sebagai paru - paru dunia untuk keselamatan dan kesejahteraan bersama.

(pc26)