Open turnamen Pacuan Kuda "Palapang Njara" Kapolres Cup 2017 resmi ditutup oleh Kapolres Sumba Timur

Open turnamen Pacuan Kuda
Tribaranewssumbatimur.com – Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M.T. Silalahi, SH. MH, Sabtu (9/9/17) pukul 16.00 Wita, menutup secara resmi open turnamen Pacuan Kuda "Palapang Njara" Kapolres Cup Sumba Timur 2017 yang berlansung dari tanggal 30 Agustus 2017 sampai dengan 09 September 2017 di Lapangan Pacuan Kuda Rihi Eti. Kegiatan penutupan dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Sumba Timur, Ketua PORDASI kabupaten Sumba Timur beserta para pemilik kuda pacuan dan masyarakat yang menonton perlombaan pacuan kuda tersebut. Acara diawali dengan laporan ketua panitia perlombaan pacuan kuda Kapolres Cup Sumba Timur 2017 yakni Yiwa Kondameha, S.Sos selaku Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur. Dalam laporannya, ketua panitia menjelaskan bahwa perlombaan pacuan kuda tersebut diikuti oleh 416 ekor kuda yang terbagi dalam 15 kelas dan setiap kelas tersebut diambil juara 1 sampai dengan juara 4. [caption id="attachment_5964" align="aligncenter" width="900"] Kapolres saat memberikan sambutan yang diawali dengan sapaan adat (foto : dok humas)[/caption] Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M.T. Silalahi, SH. MH sekaligus menutup secara resmi perlombaan pacuan kuda tersebut. Dalam sambutannya Kapolres mengatakan bahwa pacuan kuda merupakan salah satu kultur budaya dari masyarakat Sumba Timur yang dikenal dengan istilah "Palapang Njara" dan unik karena berbeda dengan pacuan kuda lainnya sehingga patut dijaga kelestariannya. “ tradisi Palapang Njara yang merupakan warisan budaya leluhur di sumba tergolong  unik dan berbeda dengan pacuan kuda pada umumnya. Jika tradisi pacuan kuda pada umumnya menggunakan lintasan pacuan yang memutar ke kanan, dalam Palapang Njara justru memutar ke kiri,” kata Kapolres. “ untuk mempertahankan budaya tersebut kami berharap agar pemerintah kabupaten Sumba Timur dapat meningkatkan prasarana arena pacuan kuda tradisional tersebut agar lebih modern,” harap Kapolres. “ kegiatan pacuan kuda ini digelar sebagai ajang untuk mempromosikan kuda Sumba atau budaya Sumba kepada masyarakat luas dan even tujuan pariwisata serta dapat meningkatkan nilai jual ternak kuda yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya. “ Polres Sumba Timur menggelar kegiatan pacuan kuda ini sebagai sarana untuk menjalin rasa persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan antara warga masyarakat dengan Polri serta mempertahankan olah raga pacuan kuda sebagai olah raga rakyat di kabupaten Sumba Timur,” jelasnya. “ untuk diketahui bersama Turnamen Palapang Njara Kapolres Cup 2017 dibuat untuk lebih mendekatkan Polri dengan masyarakat. Selain itu untuk menghadapi tantangan tugas yang makin kompleks dan tuntutan masyarakat terhadap birokrasi penengakan hukum, maka Polri menggelar Reformasi dan Birokrasi dan Revitalisasi melalui tiga agenda Penguatan Institusi, Terobasan Kreatif (Creatif Breakthrough), dan Integritas kelembagaan. Adapun Terobosan Kreatif yang menjadi andalan Polres Sumba Timur saat ini adalah pembentukan Tim Gabungan Pemberantasan Pencurian Ternak, Polisi Peduli Siskamling (1 Polisi 1 Desa), dan Quick Respons,” urainya [caption id="attachment_5965" align="aligncenter" width="900"] Kapolres bersama panitia penyelengara dan forkopimda (foto : dok humas)[/caption] Diakhir sambutannya Kapolres menyampaikan pesan-pesan kamtibmas antara lain salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka pencurian ternak disebabkan faktor ekonomi. “ iklim dan cuaca di kabupaten Sumba timur yang tidak menentu mengakitbatkan masyarakat cendrung gagal panen sementara kebutuhan ekonomi dan adat istiadat yang masih dijunjung tinggi kabupaten Sumba timur harus terpenuhi, budaya mengembalakan dan melepas hewan ternak di padang tanpa pengawasan juga memuci terjadinya tindak kriminal,” jelasnya “ menghadapi musim kemarau saat ini sebaiknya warga jangan membakar padang karena akan berdampak negatif dan merugikan banyak orang. Merupakan pelanggaran hukum apabila hutan atau padang dibakar secara sengaja oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan dapat dijerat dengan Undang-undang tentang Kehutanan,” “ menghadapi isu Sara dan Inteloransi beragama saat ini diharapkan masyarakat Sumba Timur tidak terprovokasi dengan pemberitaan dan berita-berita hoax yang belum diketahui kebenaraanya, “ katanya “ dibutuhkan sinergi antara TNI, Polri dan masyarakat dalam menjaga siskamling. Sekecil apapun informasi yang didapatkan masyarakat tentang ganguan kamtibmas agar segera melaporkan kepada aparat pemerintahan dan Polri,” tambanya " terus jaga budaya Pacuan Kuda yang sudah diwariskan oleh leluhur kita dan jangan merusak dengan menambahkan budaya judi dan miras didalamnya. diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Open Turnamen Palapang Njara Kapolres Cup 2017, tetap junjung tinggi sportifitas dalam pertandingan dan sampai jumpa dalam Turnamen Pacuan Kuda Bupati Cup 2017 pada tanggal 10 Oktober 2017,” pesannya Kegiatan diakhiri dengan pemberian hadiah dan ucapan selamat kepada para pemilik kuda yang berhasil keluar sebgai juara dalam kegiatan tersebut. (pc26)